a Divisi Tata Hidang Siswa/siswi diajarkan tentang cara menata meja makan (table setup), seperti mengatur dan melengkapi meja dengan peralatan yang sesuai dengan jenis hidangan yang akan disajikan. Di sesi persiapan awal, peserta diperkenalkan dengan pengetahuan dasar seperti nama-nama peralatan yang dipergunakan.
a Sumber : Buku Tata Hidang, Kementrian Pendidikan Kebudayaan RI, Tahun 2013 b. Lembar tugas project work Mengetahui Pekutatan,18 April 2022 Plt.Kepala SMK Negeri 5 Negara Guru yang mengajar n 4 jenis peralatan makan, minum di restoran 5. Peserta didik dapat menjelaska n 3 jenis linen Tes Tertuli s Jelaskan 4 jenis pelayanan restoran 2
11.2. Banquet Section. Outlet food & beverage yang mengurus dan bertanggung jawab terhadap jasa pelayanan pesta, rapat, seminar dan sejenisnya dalam jumlah besar yang pelaksanaannya didasarkan pada kesepakatan antara pihak banquet dengan pelanggan sebelum hari pelaksanaan. 1.1.3.
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. ArticlePDF Available AbstractTata hidang adalah suatu cara menghidangkan makanan ataupunminuman kepada tamu dengan multi pelayanan seperti keramahan, kecepatan, danjuga ketelitian dalam melayani tamu. Saat menghidangkan diperlukan perhatian yang fokus karena kita langsung berhadapan dengan tamu dan juga gambaran baik buruknya kinerja restaurant akan sangat terlihat dari caranya memberikan pelayanan terhadap para tamu. Peralatan penyajian makanan dan minuman meliputi peralatan chinaware, peralatan silverware, dan peralatan glassware. Table setting suatu restoran merupakan awal dari persiapan suatu restaurant dalam rangka penjualan dan penyajian makanan dan minuman. rumusan masalah mengenai bagaimanakah pengaruh penyiapan tenaga tata hidang pariwisata terhadap perkembangan Pariwisata. melihat pengaruh penyiapan tenaga tata hidang pariwisata terhadap perkembangan Pariwisata dengan subyek penelitian yang digunakan adalah mahasiwa STP mataram yang sedang dan telah On the Job traiining di hotel di Pulau Lombok. Hasil dari penelitian ini adalah Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy dan kepuasan pelanggan dengan beberapa indikator telah dilaksanakan oleh mahasiswa STP Mataram dengan baik, sehingga mereka sudah dirasakan cukup untuk bekerja di hotel Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. ISSN 1978-3787 Cetak 1775 ISSN 2615-3505 Online ……………………………………………………………………………………………………… Juni 2019 Open Journal Systems PENGARUH TENAGA TATA HIDANG PARIWISATA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI HOTEL Sri Wahyuningsih Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram Email Abstrak Tata hidang adalah suatu cara menghidangkan makanan ataupunminuman kepada tamu dengan multi pelayanan seperti keramahan, kecepatan, danjuga ketelitian dalam melayani tamu. Saat menghidangkan diperlukan perhatian yang fokus karena kita langsung berhadapan dengan tamu dan juga gambaran baik buruknya kinerja restaurant akan sangat terlihat dari caranya memberikan pelayanan terhadap para tamu. Peralatan penyajian makanan dan minuman meliputi peralatan chinaware, peralatan silverware, dan peralatan glassware. Table setting suatu restoran merupakan awal dari persiapan suatu restaurant dalam rangka penjualan dan penyajian makanan dan minuman. rumusan masalah mengenai bagaimanakah pengaruh penyiapan tenaga tata hidang pariwisata terhadap perkembangan Pariwisata. melihat pengaruh penyiapan tenaga tata hidang pariwisata terhadap perkembangan Pariwisata dengan subyek penelitian yang digunakan adalah mahasiwa STP mataram yang sedang dan telah On the Job traiining di hotel di Pulau Lombok. Hasil dari penelitian ini adalah Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy dan kepuasan pelanggan dengan beberapa indikator telah dilaksanakan oleh mahasiswa STP Mataram dengan baik, sehingga mereka sudah dirasakan cukup untuk bekerja di hotel. Kata kunci Tata Hidang, On the Job traiining, Mahasiswa, STP Mataram & Lombok PENDAHUALUAN Makan dan minum merupakan kebutuhan primer manusia untuk mempertahankan hidup. Makanan yang baik dan memuaskan diawali dengan timbulnya selera makan Imade, 2012. Selera seseorang akan timbul dari penampilan makanan dan minuman yang berkaitan dengan aroma, cita rasa, dan cara penyajiannya. Dengan penampilan menarik akan memberikan kenikmatan dan kepuasan bagi orang yang menyantapnya. Penyajian makanan dan minuman atau dikenal dengan istilah food and beverage service akan terkait dengan adanya menu yang dihidangkan, peralatan makan dan minum, personalia penghidang makanan dan minuman, teknik pelayanan makanan, sopan santun serta etika makan. Dengan demikian penyajian makanan berkaitan dengan cara penataan, cara menghias makanan, cara menyajikan makanan dengan alat yang tepat serta menghidangkan makanan yang hidang adalah suatu cara menghidangkan makanan ataupunminuman kepada tamu dengan multi pelayanan seperti keramahan, kecepatan, danjuga ketelitian dalam melayani tamu Wiwoho, 2008. Saat menghidangkan diperlukan perhatian yang fokus karena kita langsung berhadapan dengan tamu dan juga gambaran baik buruknya kinerja restaurant akan sangat terlihat dari caranya memberikan pelayanan terhadap para tamu. Peralatan penyajian makanan dan minuman meliputi peralatan chinaware, peralatan silverware, dan peralatan glassware. Table setting suatu restoran merupakan awal dari persiapan suatu restaurant dalam rangka penjualan dan penyajian makanan dan minuman. Table setting adalah rangkaian kegiatan untuk mengatur dan melengkapi meja dengan peralatan makan sesuai dengan jenis hidangan yang akan disajikan, yang disusun dengan lengkap dan rapi di atas meja makan, yang digunakan untuk makan satu orang, untuk meningkatkan efisiensi kerja pramusaji dan kenyamanan pelanggan Susanti, 1776 ISSN No. 1978-3787 Cetak ISSN 2615-3505 Online …………………………………………………………………………………………………….... Juni 2019 Open Journal Systems 2013. Pengetahuan peralatan penyajian makanan sangat erat hubungannya dengan kemampuan melakukan table setting. Dimana pengetahuan peralatan penyajian makanan merupakan tahapan awal pengenalan alat makan dan minum. Yaitu meliputi peralatan chinaware, peralatan silverware, dan peralatan glassware, setelah mahasiswa sudah memahami dan mengenal alat makan dan minum sesuai dengan fungsinya maka tahapan pelajaran berikutnya melakukan table setting. Dimana dalam kaitanya hubungan pengetahuan peralatan makanan dengan table setting merupakan satu kesatuan yang saling mendukung dalam melakukan food and beverage service. Table set-up elaborate cover menyajikan tiga atau lebih giliran course, misalnya pembuka dingin salad, pembuka panas soup, main course. Soekreno, 2005. Table set-up elaborate digunakan untuk menutup meja makan secara lengkap seperti jaman kenegaraaan yang sifatnya formal. Elaborate cover merupakan gabungan dari table set-up basic cover dan table set-up standart ala carte. food and berevages service, 2008. Sekolah tinggi pariwisata mataram memiliki program studi D3 Perhotelan, yang mana lulusannya diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan sesuai kebutuhan dan dunia kerja khususnya berkaitan dengan bidang kejurusannya. Salah satu kompetensi yang dilaksanakan disekolah menengah kejuruan program keahlian di bidang Perhotelan adalah table setting pelajaran tata hidang. Mengingat begitu pentingnya pengetahuan atau kemampuan yang dimiliki mahsiswa terhadap table setting tata hidang maka diharapkan siswa tersebut harus benar-benar menguasai pengetahuan peralatan penyajian makanan. Oleh karena itu orang-orang yang bergerak pada bidang perhotelan, tanpa memiliki kemampuan dalam mengolah tata hidang yang baik berarti orang tersebut belum siap untuk bekerja di dunia perhotelan yang sesuai dengan bidangnya. Sebagai lulusan siap pakai dilapangan tidak terlepas dari syarat yang dituntut yaitu mengenai mutu dan keterampilan dalam menghadapi dunia kerja. Melalui lembaga pendidikan ini para mahasiswa dibekali ilmu pengetahuan, keterampilan, serta kepribadiannya. Dalam observasi yang sudah dilakukan sebelumnya pengetahuan peralatan makanan mahasiswa tergolong rendah. Berdasarkan observasi diatas terdapat beberapa mahasiswa yang belum mampu menguasasi materi pengetahuan peralatan. Dalam prateknya, mahasiswa kurang mampu dalam melakukan table setting, serta kurang mampu menetukan pemilihan peralatan makanan dalam melakukan pratek table setting dikarenakan mahasiswa kurang memahami, menganalisis dan memperhatikan dalam pelajaran pengetahuan peralatan, sehingga mahasiswa tidak tahu peralatan apa yang digunakan dalam melakukan penataan praktek table setting. Hal inilah yang mendasari penulis tertarik meneliti masalah ini lebih mendalam melalui penelitian yang mengangkat judul Pengaruh Penyiapan Tenaga Tata Hidang Pariwisata terhadap perkembangan industri Pariwisata Di Pulau Lombok studi kasus Mahasiswa D3 Perhotelan yang sedang melakukan OJT di Hotel Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh penyiapan tenaga tata hidang pariwisata terhadap perkembangan Pariwisata Di Pulau Lombok. Tujuan penelitian yang ingin dicapai ini adalah untuk melihat pengaruh penyiapan tenaga tata hidang pariwisata terhadap perkembangan Pariwisata Di Pulau Lombok. Luaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah didapatkan hasil terhadap pengaruh Penyiapan Tenaga Tata Hidang Pariwisata terhadap perkembangan Pariwisata Di Pulau Lombok dengan studi kasus mahasiswa program studi D3 Perhotelan Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram. Hasil dari penelitian ini tercatat dan teridentifikasinya permasalahan yang muncul dari destinasi wisata-wisata yang didapatkan dan dipublikasikan ilmiah di jurnal Nasional ber ISSN. Hasil penelitian ini nantinya lebih lanjut dapat digunakan sebagai acuan oleh pemerintah daerah dalam melihat perkembangan penyiapan tenaga pariwisata di pulau lombok dengan acuan Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram. ISSN 1978-3787 Cetak 1777 ISSN 2615-3505 Online ……………………………………………………………………………………………………… Juni 2019 Open Journal Systems TINJAUAN PUSTAKA Definisi restoran Arief 200531 menyatakan bahwa restoran adalah suatu industri yang tak terbatas, yaitu industri yang melayani makanan dan minuman kepada semua orang yang jauh dari rumahnya, maupun yang dekat dari rumahnya. Subroto 2003 01 menyatakan bahwa restoran adalah tempat usaha yang ruang lingkup dan kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Industri penyajian makanan dan minuman yang terus berkembang dari tahun ke tahun, seperti diketahui bahwa industri penyajian makanan dan minuman ini mempunyai sejarah yang sudah lama dan menjadi industri yang dinamik sepanjang tahun. Industri ini merupakan industri yang sifatnya tidak tetap karena selalu berubah-ubah dari tahun ke tahun berikutnya untuk mengikuti perkembangan jaman dan selera tamu yang juga tidak menetap akibat pola hidup seseorang atau masyarakat yang selalu berubah-ubah. Dengan semakin besarnya restoran, pelayanan kepada tamu yang semakin bervariasi begitu pula menu makanannya dan semakin besar perkembangannya. Keperluan produktivitas yang makin besar maka diharapkan keuntungannya juga besar dan ini diperlukan pegawai /mahasiswa yang telah mendapatkan pelatihan yang baik untuk menunjang karir tersebut. Jenis-jenis restoran Arief 200535 menyatakan bahwa jenis-jenis restoran dibagi menjadi beberapa kelompok diantaranya yaitu restoran kecil ala Perancis yaitu restoran yang menyediakan makanan kecil yaitu sama dengan restoran, yang fungsinya sebagai tempat makan dan minum untuk umum atau night club, yaitu suatu restoran yang mengadakan pertunjukan hiburan malam yaitu restoran yang tamunya mengambil makanan/ minuman sendiri self service restaurant, harga makanan menurut apa yang diambil atau di charge menurut jenis hidangan yang diambil tamu. steak atau Steak house yaitu restoran yang khusus menjual special steak atau chop. pot, yaitu restoran kecil yang tidak terlalu formal servicenya dan harganya cukup murah berada di tepi jalan model warung kopi ala Tegal. shop , yaitu restoran yang menyediakan dan meng- hidangkan makanan dan minuman dengan service informal, tapi lebih cepat dalam pelayanannya karena umumnya makanan sudah ready to serve dan tidak menghidangkan full course dinner atau jamuan makan resmi formal service. yaitu special restaurant yang menjual Delicatessent food, seperti sausage, bacon, ham, dan sebagainya. atau kereta makan, yaitu suatu restoran yang berada di atas kereta api yang berbentuk lokomotif yang menyediakan makanan dan minuman ala’informal service. inn, yaitu restoran yang berada didalam lingkungan Drive inn theatre teater mobil restaurant, yaitu special restaurant yang khusus menjual steak atau chops, dimana hidangan tersebut dibakar menurut selera tamu cook to order yaitu suatu hotel atau motel yang menjual/ menyewakan kamar dimana harga kamar sudah termasuk hidangan yang disajikan dan diantar ke kamar tamu yang bersangkutan. wagon atau wagon restaurant, yaitu restoran dorong yang 1778 ISSN No. 1978-3787 Cetak ISSN 2615-3505 Online …………………………………………………………………………………………………….... Juni 2019 Open Journal Systems menggunakan kereta dorong atau mobil. seperti bakso, sate, mie ayam, mie goreng dan sebagainya. yaitu restoran ala German yang berada atau di bangun di bawah tangga jalan atau jembatan di bawah jalan. yaitu restoran dimana tempat pembakaran daging dapat dilihat oleh tamu yang memesan. yaitu restoran kecil yang menjual beer dan wines. yaitu restoran yang menghidangkan makanan untuk orang banyak dalam suatu meja panjang reastaurant, yaitu restoran yang menghidangkan makanan dan minuman istimewa makanan khas seperti sea food, masakan padang, masakan khas Jawa Timur, Chinese food, Japanes food, dan sebagainya. Pelayanan dan upselling Barata 2006 04 menyatakan bahwa pelayanan adalah Pihak lain yang mampu menyediakan alat-alat pemuas kebutuhan berupa barang atau jasa yang tidak dapat disediakannya sendiri, jadi untuk memenuhi kebutuhan sebagai mana dimaksud memerlukan keterlibatan pihak lain, dengan melalui suatu proses dan prosedur tertentu sampai kebutuhan dimaksud dapat dimanfaatkan dikonsumsi oleh yang membutuhkannya. Up-selling pada penjualan, yang merupakan sistem rekomendasi untuk menawarkan barang yang mempunyai nilai jual lebih tinggi. Untuk meningkatkan pedapatan sebuah restoran. Jenis-jenis pelayanan Dibawah ini diuraikan beberapa jenis pelayanan yang umumnya digunakan didalam suatu restoran. Berbagai tipe pelayanan terhadap makanan dan minuman, antara lain Sihite ,2000 55 1. French Service 2. Russian Service 3. American Service 4. English Service Buffet Service prasmanan Makanan diatur dalam meja panjang menurut komposisi menu appetizer-soup-main course- dessert, dan para tamu harus mengambilnya sendiri self service. Counter atau Cafetaria Service Perkembangan bisnis “fast food” di Indonesia sangat pesat. Di mana-mana kita melihat restoran-restoran yang menghidangkan makanan-makanan secara cepat, apakah itu ayam goreng dengan berbagai nama ataupun berupa hidangan lengkap. Jenis pelayanan yang lebih banyak di gunakan dalam operasional restoran dengan makanan cepat ini adalah counter atau cafetaria service atau lebih populernya disebut “self service” karena tamu melayani diri sendiri. Qualifikasi etika petugas tata hidang Sihite 200032 menyatakan bahwa “Etiket” sudah merupakan suatu tata aturan pergaulan masyarakat kebanyakan dewasa ini. Oleh karena itu setiap orang secara tidak disadari mempunyai rasa tanggung jawab untuk mentaatinya terlebih bila dikaitkan dengan bidang kerja yang mutlak menuntut perlu adanya hubungan dengan orang lain seperti halnya di hotel atau restoran, maka terasa bahwa pengetahuan etiket ini memegang peranan yang sangat penting di dalam usaha memberikan pelayanan yang baik. METODE PENELITIAN Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data kualitatif diperoleh berdasarkan berbagai informasi dari responden tertuang dalam daftar pertanyaan. Teknik Pengambilan data Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel secara sengaja kepada orang-orang yang diperkirakan mampu memberikan jawaban atas pertanyaan yang akan diberikan. Pemilihan anggota sampel tersebut didasarkan atas ISSN 1978-3787 Cetak 1779 ISSN 2615-3505 Online ……………………………………………………………………………………………………… Juni 2019 Open Journal Systems keterkaitannya dengan objek yang diteliti dan memiliki sangkut paut yang erat dengan objek yang diteliti, yaitu dengan melakukan penentuan informan pangkal dan informan kunci. Informan pangkal mempunyai kriteria pemilihan yaitu a mengetahui informasi secara umum tentang tata hidangan, b mengetahui secara umum mengenai perkembangan tata hidangan dalam hubungannya dengan perkembangan industri pariwisata di era globalisasi ini, maka yang menjadi informan pangkal adalah para manager restoran yang menjadi sampel yang jumlahnya 3 orang yaitu 1 Kedaton Restaurant Manager di hotel Masa Inn, 2 Banquet Manager di Hotel Masa Inn, dan 3 F&B Manager di Hotel Masa Inn. Selanjutnya untuk mengetahui lebih terperinci mengenai perkembangan Tata Hidangan, maka ditentukan pula informan kunci yakni para waiter/ waitress dari 3 restoran tersebut yang memiliki kriteria a memiliki kedalaman informasi tentang Tata Hidangan, b memiliki pengalaman yang cukup lama sesuai bidangnya dan profesional dalam pekerjaan yang ditekuni saat ini. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara interview guide, sebagai pedoman komunikasi antara pengumpul data dengan responden. Pedoman ini digunakan saat bertanya langsung terhadap responden dan jawaban-jawabannya dicatat atau direkam dengan alat perekam. Dalam hal ini para manager renstoran sebagai informan pangkal dan waiter/ waitress sebagai informan kunci. Analisis Data Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif untuk memperoleh gambaran yang jelas dan objektif tentang peranan Tata Hidangan dalam menumbuhkembangkan industri pariwisata di era globalisasi dengan cara memaparkan, menganalisis dan menyimpulkan berbagai informasi yang berupa keterangan-keterangan, pernyataan-pernyataan dari para responden. HASIL DAN PEMBAHASAN Kepuasan Pelanggan Kepuasan Pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja hasil produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan Kotler,200570. Sedangkan menurut Sumarwan 2003322, Kepuasan konsumen merupakandampak dari perbandingan antara harapan konsumen sebelum pembelian dengan yang sesungguhnya diperoleh konsumen dari produk yang dibeli tersebut. Menurut Tjiptono 2001 1 menyatakan kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Kepuasan konsumen merupakan purnabeli dimana alternatif yang di pilih sekurang-kurangnya memberi hasil sama atau melampaui harapan konsumen,sedangkan ketidakpuasan timbul karena hasil yang diperoleh tidak sesuai harapan yang diinginkan konsumen. Kemudian menurut Lamb, Hair, Mc Daniel 2001 188 definisi dari kepuasan konsumen adalah proses seseorang pelanggan dalam membuat keputusan pembelian, juga untuk mengunakan dan membuang barang-barang dan jasa yang dibeli serta juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Faktor yang berpengaruh a. Terdapat pengaruh signifikan tangibles terhadap kepuasan pelanggan Hotel di Pulau Lombok b. Terdapat pengaruh signifikan reability terhadap kepuasan pelanggan Hotel di Pulau Lombok c. Terdapat pengaruh signifikan responsiveness terhadap kepuasan pelanggan Hotel di Pulau Lombok d. Terdapat pengaruh signifikan assurance terhadap kepuasan pelanggan Hotel di Pulau Lombok e. Terdapat pengaruh signifikan emphaty terhadap kepuasan pelanggan Hotel di Pulau Lombok f. Assurance merupakan variable yang paling signifikan memberikan 1780 ISSN No. 1978-3787 Cetak ISSN 2615-3505 Online …………………………………………………………………………………………………….... Juni 2019 Open Journal Systems pengaruh terhadap kepuasan pelanggan Hotel di Pulau Lombok Profil Responden Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang sedang dan sudah on the job training di hotel yang berada di pulau Lombok. Mahasiswa tersebut telah diberikan arahan dan praktik di kampus dengan mata kuliah yang terkait dengan tata hidang. Beberapa responden ada yang langsung di kontrak oleh hotel tetapi ada juga yang hanya training saja. Subyek dalam penelitian ini sebanyak 30 orang mahasiswa D3 Perhotelan semester 4. Hasil Wawancara Menurut hasil data wawancara interview yang telah dilakukan oleh peneliti dengan mahasiswa yang telah melaksanakan on the job training terkait dengan ketiga point standar perilaku waiter/waitress yang terkadang bahkan sering ditinggalkan oleh waiter/waitress pada saat melaksanakan tugas/pekerjaannya. Hal tersebut dapat diuraikan bahwa dalam hal penyiapan makanan dalam proses tata hidang sering terjadi masalah terkait dengan kecepatan dalam melayani tamu, kecepatan menyelesaikan masalah, keramahan dan kesopanan yang konsisten, kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa inggris terutama tamu yang berasal dari luar negeri. Hasil Observasi Menurut hasil pengamatan atau observasi yang telah dilakukan pada mahasiswa ketika melakukan praktikum sebagai berikut Hasil Observasi yang dilakukan di Restaurant STP Mataram ketika mahasiswa melakukan praktikum adalah sebagai berikut 1. Reliability dalam hal kecepatan dalam melayani tamu dan prosedur pelayanan, terkadang mahasiswa tidak selalu ingat terkait dengan prosedur, tetapi ketika didampingi mahasiswa berusaha untuk tidak melakukan kesalahan, meskipun ada kesalah tetapi tidak terlalu berakibat fatal. 2. Responsiveness daya tanggap terhadap keluhan, kesediaan membantu tamu, dan kecepatan dalam menyelesaikan masalah dalam hal ini karena dosen adalah selaku tamu di restaurant STP Mataram, tidak banyak keluhan yang ditujukan kepada mahasiswa akan tetapi mahasiswa akan menghadapi keluhan ini ketika langsung terjun di lapangan. 3. Assurance keramahan dan kesopanan yang konsisten, pengetahuan mahasiswa yang luas, untuk keramahan dan kesopanan yang konsisten tetap dilakukan sama mahasiswa karena hal ini selalu di kedepankan oleh semua dosen terhadap mahasiswa ketika proses belajar mengajar berlangsung, sedangkan untuk pengetahuan masih minim sekali dan hal ini perlu ditingkatkan baik oleh dosen dan mahasiswa. 4. Empathy kemampuan berkomunikasi dan memahami kebutuhan tamu dalam hal ini mahasiswa agak sungkan untuk berkomunikasi karena yang menjadi pelanggan adalah dosen dan mengenai kebutuhan tamu telah dipenuhi oleh mahasiswa 5. Kepuaasan pelanggan kenyamana yang dirasakan dan kepuasan atas produk dan jasa dalam hal ini mahasiswa telah melakukan nya dengan baik karena semua kebutuhan sudah dilengkapi oleh STP Mataram Pembahasan Dari hasil penyajian data yang telah di uraikan hasilnya oleh peneliti dari hasil data observasi dan interview, Jika dilihat dari umur para subyek penelitian dapat dikatakan sangatlah produktif karena memiliki tingkatan usia yang energik dan sedang gemar gemarnya menuntut ilmu dan skill yang mumpuni. Tentunya akan memberikan potensi terhadap profesionalitas waiter/waitress dalam menunjukkan perilaku mereka pada saat melayani tamu di hotel. Sedangkan berdasarkan dari hasil observasi dan wawancara interview yang telah dilakukan oleh peneliti dengan kenyataannya fakta lapangan menunjukkan dari kegiatan ISSN 1978-3787 Cetak 1781 ISSN 2615-3505 Online ……………………………………………………………………………………………………… Juni 2019 Open Journal Systems standar perilaku mahasiswa memang ada sesuatu yang perlu diwaspadai diantaranya 1. Kecepatan dalam melayani tamu 2. Daya tanggap terhadap keluhan 3. Kecepatan dalam menyelesaikan masalah ketika ada tamu yang complaint 4. Pengetahuan yang luas Pada kegiatan ketiga dari data observasi dan interview ditemukan adanya kegiatan yang tidak sesuai dengan standard perilaku yang ada. Hal ini terjadi karena kurangnya kedisiplinan serta kemauan belajar seperti yang peneliti paparkan di paragraph disiplin mahasiswa dalam hal ini dapat dipengaruhi oleh pendidikan seseorang dan sangat berpengaruh untuk perilaku seseorang. Dapat kita ketahui bahwa Rapti merupakan lulusan D3 perhotelan .pendidikan dapat menggambarkan besarnya pengaruh sikap dan perilaku dalam perkembangan pribadi secara utuh dan partisipasinya dalam mengerjakan sesuatu, sebagai contohnya adalah mengembangkan pengetahuan tentang product knowledge dan Bahasa inggris yang formal sehingga mahasiswa tidak lagi terpaku dengan teks dan mampu berbahasa inggris yang semestinya di gunakan di perusahaan. Disiplin dapat diartikan sebagai sikap seseorang atau kelompok yang berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan Alvin, 2011. Faktor pendidikan juga berpengaruh dalam meningkatkan seseorang dan penting bagi kehidupan seseorang, hal ini disebabkan bahwa semakin tinggi daya analisisnya sehingga pada akhirnya akan mampu memecahkan masalah yang dihadapinya. Dengan kata lain pendidikan merupakan dasar bagi kemampuan seseorang mahasiswa untuk memperbaiki kualitas untuk menjalankan tugasnya. Penegakan kedisiplinan kerja pada mahasiswa mutlak dilakukan, penegakan kedisiplinan ini dilakukan untuk mendorong mahasiswa untuk berprilaku sepantasnya sesuai dengan aturan yang ada ditempat kerja, dimana prilaku yang pantas dilakukan sebagai kepatuhan terhadap peraturan dan prosedur, dengan adanya kedisiplinan diharapkan pekerjaan dilakukan dengan seefektif dan seefisien mungkin. Kedisiplinan kerja membawa dampak positif terhadap sikap dan prilaku mahasiswa, mahasiswa yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi maka akan dengan pasti berusaha bekerja secara kooperatif sehingga mendapatkan hal yang sempurna dalam pekerjaannya. Pada kegiatan keempat dari data observasi dan interview ditemukan adanya kegiatan perilaku yang tidak sesuai dengan standard perilaku perusahaan karena berfikir kegiatan perilaku tersebut tidak berpengaruh dengan standard operasional perusahaan. Biasanya kurangnya pengalaman kerja serta masa kerja disini menjadi pengaruh karena dilihat dari masa kerja mahasiwa tersebut yang masih baru. Masa kerja seseorang berkaitan dengan pengalaman kerjanya, dengan pengalaman ini secara sadar maupun tidak sadar akan memiliki kecakapan secara teknis dan terampil dalam menghadapi pekerjaannya serta memiliki banyak waktu untuk belajar tentang sesuatu yang belum dipahami dan dimengerti langkah-langkah kerjanya, sebagai contohnya ialah dalam kegiatan keempat ini responden tidak faham bahwa apa yang responden lakukan dapat mengganggu kenyamanan tamu. Hasil Dokumentasi Hasil dokumentasi dari penelitian ini adalah sebagi berikut Gambar 1. Dokuentasi wawancara dengan mahasiwa yang telah dan sedang melakukan OJT 1782 ISSN No. 1978-3787 Cetak ISSN 2615-3505 Online …………………………………………………………………………………………………….... Juni 2019 Open Journal Systems DAFTAR PUSTAKA [1] Anthony M. Rey Ferdinan Wieland, 2007. Managing Service in Food and Beverage Institute of the American Hotel & Motel Association. America. [2] Agus Mertayasa, I Gede, 2012. Food & Beverage Service OperationalJob atas kerjasama penerbit Andi, dan Universitas Dhyana Pura Undhira Bali. [3] Astina I Nyoman Gede. Pengetahuan Bar dan Minuman. STP Bali.Bagus Putu Sudiara, Drs. 2009. Tata Boga PPLP Dhyana Pura Bali.Budiarta, I. P. 2012 Pariwisata Alternatif Pariwisata Bali Masa Depan Literature Review [4] alternatif-pariwisata bali. html /diakses [5] 1 september 2013Bjork, P. 2010. Sustainable Tourism Development, fact or Fiction in Small Tourism [6] // 2001 03 S2 pdf diakses 2 September 2018Blackwell, J. 1988. The Tourism & Hospitality Industry, Australia International Magazine Services. [7] 2018.Managemen Pembangunan pariwisata Berkelanjutan, Program Magister Kajian pariwisata Universitas Udayana Denpasar. [8] Graham Brown, Karon Hepner, 1996. The Waiter’s Hand Book. Victoria. Australia.George Ellis, 1997. Bar Attendant’s Hand Book, Victoria. Australia.Kusmayadi Sugiarto, Endar 2000, Metodologi Dalam Bidang Kepariwisataan, Jakarta PT. [9] Gramedia Pustaka Utama.Leiper, Neil, 2014, Tourism Management, Australia National Library of Australia [10] Cataloging In Publication Data.Mubyarto, 2003, Ekonomi Kerakyatan Dalam Era Globalisasi Makalah [11] http// diakses 30 Agustus 2017.Peter Jones and Paul Merricks. 1999. The Management of Food Service Operation. Cassel [12] Willington House. London.Pitana, dan Gayatri, PG 2005, Sosiologi Andi.Puja Astawa, dkk 2005, Pariwisata Terpadu Alternative Model Pengembangan Pariwisata [13] Bali Tengah, Denpasar Universitas Udayana.Rymbertus A Amakora Andrikus. 2009. Pelaksanaan Standar Operation Prosedure di [14] Departemen F & B. PT. Gramedia. Jakarta.Scheyvens, Regina, 2014, Tourism For Development Empowering Communities, Harlow, [15] England, Person Education.Suryawan, AA. 2008, Managemen Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan, Program [16] Magister Kajian Pariwisata hand-out, Universitas Udayana Denpasar.Wahab, Saleh and John J. Piagram, 2007, Tourism Development and Growth The [17] Challenge of Sustainability. New York Broutledge.Yoeti, Oka A, 2010, Pemasaran Pariwisata, Edisi Revisi, Bandung Angkasa. ... Tata Hidang Food and Beverage Service merupakan salah satu departemen yang berperan penting dalam mendatangkan keuntungan bagi hotel, dimana Tata Hidang bertugas dan bertanggung jawab untuk menyiapkan dan menghidangkan makanan dan minuman kepada tamu yang disertakan dengan pelayanan yang baik Redjasa, 2014;Utama, 2014;Wahyuningsih, 2019. Sedangkan restoran merupakan suatu bangunan yang dikelola secara komersial dan tak terbatas yang dapat melayani kebtuhan makanan dan minuman kepada pengunjung yang tinggalnya dekat maupun jauh Juita, 2017;Wahyuningsih, 2019. ...... Tata Hidang Food and Beverage Service merupakan salah satu departemen yang berperan penting dalam mendatangkan keuntungan bagi hotel, dimana Tata Hidang bertugas dan bertanggung jawab untuk menyiapkan dan menghidangkan makanan dan minuman kepada tamu yang disertakan dengan pelayanan yang baik Redjasa, 2014;Utama, 2014;Wahyuningsih, 2019. Sedangkan restoran merupakan suatu bangunan yang dikelola secara komersial dan tak terbatas yang dapat melayani kebtuhan makanan dan minuman kepada pengunjung yang tinggalnya dekat maupun jauh Juita, 2017;Wahyuningsih, 2019. ...Ni Luh Manda Wulandari Putu Indah RahmawatiThis study aimed at analyzing the English language skills functions and expressions needed as a waiter/ss. This research was a qualitative descriptive. The method used in obtaining the required information were interviews and documentation, in which subjects in this research were Asst. F&B Service Manager, Restaurant Manager, Supervisor, and Restaurant Staff in 5-Star Hotel in Bali. The results of this study indicated that 1 Speaking & listening skills are the main poins that must be mastered by a waiter/ss, and the accuracy of grammar and fluency in communication also have an equally important role, 2 The expression of the language used adjusts to predetermined language functions based on the implementation of Sequence of Service SOS in restaurants. From the results of this study it may be necessary to further research on analyzing the needs of English Waiters in a broader Alfan HakimAt the present time, tourism in Indonesia is growing very rapidly. Therole of the stakeholder is very necessary for terms of planning a tourist destination because it can help to develop tourism potential in a village. This study focuses on discussing the pentahelix strategy in tourism planning in tourist villages. This study’s purpose is to determine strategy in tourism planning for Hegarmukti Village, Cikarang, Bekasi Regency, West Java, using pentahelix model from 5 stakeholders. This research used qualitative research methods. This study found the role for each stakeholders are the academics focus on tourism planning based on current theories, the government focuses on policymakers in developing tourism potential, business people is as a nail in creating added value and maintaining surrounding economic growth, and the role of the community is to help manage tourism potential and the role of the media is to promote and help to inform the wider community about the tourism potential that exists in the the result of all the analysis from stakeholders, there are 3 focussed strategies for Desa Wisata Hegarmukti, in term of developing tourist attraction through culture and nature, and also infrascturure and facility Service in Food and Beverage Institute of the American Hotel & Motel AssociationAnthony M Rey FerdinanWielandAnthony M. Rey Ferdinan Wieland, 2007. Managing Service in Food and Beverage Institute of the American Hotel & Motel Association. & Beverage Service OperationalJob atas kerjasama penerbit AndiAgus MertayasaGedeAgus Mertayasa, I Gede, 2012. Food & Beverage Service OperationalJob atas kerjasama penerbit Andi, dan Universitas Dhyana Pura Undhira Tourism Development, fact or Fiction in Small TourismP Bjorkseptember 2013 Bjork, P. 2010. Sustainable Tourism Development, fact or Fiction in Small TourismThe Tourism & Hospitality Industry, Australia International Magazine ServicesJ BlackwellBlackwell, J. 1988. The Tourism & Hospitality Industry, Australia International Magazine Pembangunan pariwisata Berkelanjutan, Program Magister Kajian pariwisata N 2018.Managemen Pembangunan pariwisata Berkelanjutan, Program Magister Kajian pariwisata Universitas Udayana Attendant's Hand BookGraham BrownKaron HepnerGraham Brown, Karon Hepner, 1996. The Waiter's Hand Book. Victoria. Australia. George Ellis, 1997. Bar Attendant's Hand Book, Victoria. Sugiarto, Endar 2000, Metodologi Dalam Bidang Kepariwisataan, Jakarta HouseLondonI G PitanaGayatriWillington House. dan Gayatri, PG 2005, Sosiologi Astawa, dkk 2005, Pariwisata Terpadu Alternative Model Pengembangan PariwisataDenpasar Universitas A Amakora AndrikusBali TengahBali Tengah, Denpasar Universitas A Amakora Andrikus. 2009. Pelaksanaan Standar Operation Prosedure diChallenge of SustainabilityChallenge of Sustainability. New York Oka A, 2010, Pemasaran Pariwisata, Edisi Revisi, Bandung Angkasa.
sumber gambar dari Pengertian dari peralatan hidang yaitu peralatan makan, minum dan hidang yang terdiri dari baraang pecah belah chinaware, gelas glassware, table accompaniment dan perlengkapan lainnya other equipment yang dipergunakan dalam penghidangan makanan Peralatan makan dan minum yang digunakan dalam pelayanan makan sangat beragam. Peralatan yang digunakan dalam pelayanan makan berupa linen, ware, glassware dan other equipments yang digunakan dalam pelayanan makan dan minum. Sebelum peralatan makan minum, alat hidang diatas terdapat materi furniture sebagai dasar restoran. Furniture untuk restoran harus dipilih dengan tepat sehingga dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan. Jenis furniture yang terdapat didalam resoran pada umumnya yaitu kursi makan, meja makan dan lemari. Kursi yang digunakan di restoran terdiri dari beraneka ragam dan corak. Ukuran kursi yang umum digunakan ialah tinggi tempat duduk 46 cm dari lantai, lebar tempat duduk 46 cm, dan tinggi sandaran kursi dari lantai 1 m. Kursi untuk bar ukurannya lebih tinggi dengan sandaran maupun tanpa sandaran. Bentuk meja makan ada bermacam-macam, ada yang bulat, persegi, oval dan persegi panjang. Ø Meja bundar Meja bulat atau round table, ukuran untuk 4 orang dengan diameter 100 cm, sedangkan ukuran 8 orang dengan diameter 152 cm. Sering digunakan pada acara table manner. Meja persegi atau square table, ukuran untuk 4 orang dengan ukuran 137 x 76 cm. Sering digunakan pada restoran tradisional. Meja persegi panjang atau oblong table, ukuran 2 orang dengan ukuran 76 x 76 cm. Banyak digunakan di restoran yang mempunyai space ruangan yang kecil sehingga menghemat tempat. Elips table untuk 8 sampai 12 orang dengan ukuran 300 x 90 cm, banyak dijumpai di restoran keluarga yang digunakan untuk jamuan makan bersama sebuah keluarga besar. Adalah lemari yang mempunyai bagian-bagian seperti rak-rak dan laci. Lemari ini diletakkan dalam restoran yang mudah dijangkau oleh waiters. Bagian atas lemari tersebut dapat digunakan sebagai tempat meletakkan atau mempersiapkan beberapa alat makan. Side board berfungsi sebagai tempat menyimpan alat-alat yang diperlukan pada waktu pelayanan sehingga memudahkan pekerjaan waiters.
0% found this document useful 1 vote3K views21 pagesDescriptionMacam Alat Hidang Dan FungsinyaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 1 vote3K views21 pagesMacam Alat Hidang Dan FungsinyaJump to Page You are on page 1of 21 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 15 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Page 19 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
jenis jenis peralatan tata hidang